Quotes

Minggu, 10 November 2013

Perkembangan Peserta Didik Perkembangan Biologis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Didalam perangkat kemampuan atau profil kemampuan lulusan pendidikan guru sekolah dasar disebutkan bahwa salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah pemahaman mendalam tentang peserta didik penerima layanan. Pemahaman ini akan memungkinkan guru mengambil berbagai keputusan didalam merancang dan melaksanakan kegiatan pendidikan, sehingga dengan demikian diharapkan layanan diberikan dengan lebih efektif.
Penulisan makalah ini disiapkan secara khusus untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik pada program pendidikan guru sekolah dasar (PGSD). Untuk itu lingkup isi dan bahasannya disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan.
Meskipun makalah ini disiapkan secara khusus untuk keperluan perkuliahan di PGSD, ini tidak bererti bahwa makalah ini hanya satu-satunya sumber. Yang diharapkan adalah justru sebaliknya yakni anda menggunakan berbagai sumber lain untuk mempelajari materi ini.
Dengan membaca makalah ini diharapkan  pembaca memperoleh pemahaman konseptual tentang perkembangan anak usia SD khususnya perkembangan biologis.

1.2  Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini,penulis mengemukakan beberapa masalah yang timbul dan menggali kembali tentang penataan kalimat.Adapun permasalahannya sebagai berikut:
•    Apa definisi perkembangan?
•    Apa definisi perkembangan biologis?
•    Apa saja yang termasuk dalam perkembangan biologis?
•    Bagaimana implikasi perkembangn biologis pada pembelajaran anak usia SD?
1.3  Tujuan
Tujuan dari makalah ini berdasarkan permasalahan yaitu:
•    Mengetahui definisi perkembangan.
•    Mengetahui definisi perkembangan biologis.
•    Mengetahui apa yang termasuk dalam perkembangan biologis.
•    Dapat menjelaskan bagaimana perkembangan biologis pada pembelajaran anak usia SD.


BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan
Perkembangn adalah perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, dewasa atau lebih matang. Perubahan itu terjadi dalam suatu proses, karna itu biasanya orang berbicara tentang proses perkembangan. Jadi, Perkembangan biologis adalah sebuah perkembangan revolusi manusia secara kedepan yang mencakup perubahan-perubahan dalam tubuh individu seperti pertumbuhan otak, otot sistem syaraf, struktur tulang, hormon, organ-organ indrawi dan sejenisnya.
2.2  Fase-fase Perkembangan
•    Pengertian dan kriteria menentukan fase perkembangan
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. Mengenai masalah pembabakan atau periodisasi perkembangan ini para ahli berbeda pendapat. Pendapat-pendapat itu secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
berdasarkan analisis biologis didaktis dan psikologis.
•    Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis
Sekelompok ahli menentukan pembabakan itu berdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan tertentu. Pendapat para ahli tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
•    Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu kedalam 3 tahapan. Setiap tahapan lamanya 7 tahun yaitu :
o Tahap I      :  dari 0,0 sampai 7,0 tahun ( masa anak kecil atau masa bermain)
o Tahap II     :  dari 7,0 sampai 14,0 tahun ( masa anak, masa sekolah rendah)
o Tahap III  :  dari 14,0 sampai 21,0 tahun ( masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa)
Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik (jasmani). Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan tahap II dibatasi oleh pergantian gigi; antara tahap II dan tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual.
o Kretscmer  mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati 4 tahapan, yaitu:
o Tahap I :  dari 0,0 sampai kira-kira  3,0 tahun; fullungs (pengisian) periode I ; pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
o Tahap II :  dari kira-kira 3,0 sampai kira-kira 7,0 tahun; streckungs (rentangan) periode I, pada periode ini anak kelihatan langsing (memanjang atau meninggi).
o Tahap III :  dari kira-kira 7,0 sampai 13,0 tahun; fullungs periode II ; pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali.
o Tahap IV :  dari kira-kira 13,0 sampai kira-kira 20,0 tahun; streckungs periode II; pada periode ini anak kembali kelihatan langsing.
o    Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkembangan individu, yakni sebagai berikut:
o    Tahap I    :  fare prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari.
o    Tahap II    :  infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari.
o    Tahap III   :  babyhood (bayi), mulai dari 2 minggu sampai usia 2 tahun.
o    Tahap IV   :  childhood (kanak-kanak), mulai dari 2 tahun sampai masa remaja(puber).
o    Tahap V    :  adolesence/ puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun.
a.    Pre adolesence, pada umumnya wanita usia 11-13 tahun sedangkan pria lebih lambat dari itu.
b.    Early adolesence, pada usia 16-17 tahun.
c.    Late adolesence, masa perkembangan yang terakhir sampai masa usia kuliah diperguruan tinggi.
2.3 Faktor-faktor perkembangan biologis anak
o    Hereditas
Hereditas atau keturunan merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki potesi untuk berkembang. Setiap individu memulai kehidupan nya sebagai organisme yang bersel tunggal yang bentuk nya sangat kecil. Sel ini merupakan perpaduan antara sel telur (ovum) yang berasal dari ibu dengan sperma (spermatozoid) yang berasal dari ayah.Di dalam rahim, sel benih ini (yang telah dibuahi) terus bertambah besar dengan jalan pembelahan sel.
Setiap sel tersebut memiliki inti sel (nukleus) yang sangat kecil. Inti sel benih berlainan dengan sel yang lainnya (sel badan). Sel-sel badan mempunyai fungsi menggerakkan otot, menghubungkan syaraf, menahan keseimbangan dan sebagainya. Sedangkan sel benuh mempunyai fungsi yang istimewa dan khusus, yaitu fungsi pertumbuhan (pembentukan organisme baru). Hanya sel-sel benih menetukan penurunan sifat, sel-sel lain tidak menentukan sifat. 
Setiap sel benih memiliki 48 kromosom, tiap kromosom mengandung sejumlah gen-gen. Gen-gen inilah yang akan menentukan sifat-sifat individu , baik fisik maupun psikisnya.
Penurunan sifat dari orang tua kepada anaknya adalah sifat struktur nya bukan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman. Penurunan sifat-sifat ini mengikuti prinsip-prinsip :
1.    Reproduksi, berarti penurunan sifat-sifat
2.    Komformitas (keseragaman), Maksutnya manusia akan menurunkan sifat-sifat manusia kepada anaknya
3.   Variasi, Setiap proses penurunan sifat akan terjadi penurunan yang beraneka (bervariasi). Kakak dan adik mungkin akan berlainan sifatnya.
4.    Regresi Fillial, penurunan sifat cenderung ke arah rata-rata.

o    Lingkungan Perkembangan
Lingkungan perkembangan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa,situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan siswa. Sekarang dipahami manusia dipengaruhi juga mempengaruhi lingkungan fisik dan sosial nya. Denagn kata lain dapat dikemukakan bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi.
Keluarga
Keluarga adalah tempat pertama kali anak dikenalkan tentang siapa dirinya dan juga sebagai tempat anak memperoleh kasih sayang, perlindungan. Di dalam mengasuh anak-anaknya orangtua menanamkan nilai-nilai yang baik dalam diri anak agar mampu bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih besar, selain beberapa fungsi diatas keluarga juga memiliki fungsi sebagai sumber keuangan anak dalam menjalani masa pendidikan formalnya yaitu sekolah.
Teman Sebaya
Setelah dikenalkan tentang hak dan kewajiban anak secara sederhana pada anak, maka anak mulai dikenalkan pada lingkungan bermain agar mereka tidak merasa kesepian dan menyeimbangkan kebutuhan psikis mereka, pada tahap ini biasanya anak bertemu teman-teman sebayanya untuk bermain bersama, apa yang mereka temukan dari temanya tersebut besar kecil akan mempengaruhi perkembanganya oleh karena itu dibutuhkan pengawasan yang baik dari orangtua untuk anaknya agar tetap bertindak sesuai dengan harapan masyarakat.
Sekolah
Sekolah adalah saluran resmi (formal) bagi anak untuk bersosialisasi dan mendapatkan pendidikan, sekolah diarahkan untuk membentuk character building dalam diri anak, agar mampu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman dan menjalani hidup bermasyarakat.
Masyarakat
Masayarakat adalah suatu lingkungan tempat anak tinggal, biasanya kondisi masyarakat cukup berpengaruh pada perkembangan anak, misalnya pada masyarakat kota besar akan membentuk kepribadian anak yang individualistic dan berpikir serba instant. Sedangkan pada masyarakat pedesaan akan membentuk kepribadian anak yang sopan dan penuh gotongroyong. Situasi masyarakt yang kacau seperti pada daerah konflik akan menimbulkan trauma bagi anak-anak yang dapat menganggu proses perkembangan anak.



BAB III
IMPLIKASI PERKEMBANGAN BIOLOGIS TERHADAP PEMBELAJARAN DI SD

Seperti yang sudah tersurat pada uraian-uraian sebelumnya tentang perkembangan biologis  dan perseptual anak semakin menajam pada usia SD. Hal tersebut memberikan dampak/ implikasi pada proses penyelenggaraan pendidikannya. Perkembangan biologis dan perseptual pada anak memiliki hubungan yang erat dengan aspek-aspek perkembangan lainnya, yang bisa berdampaknegatif terhadap aspek perkembangan lainnya. Untuk itu kita sebagai pendidik/ orang tua dirumah harus benar-benar memperhatikan pemeliharaan kesehatan, nutrisi anak, kesehatan, dan membiasakan mereka untuk berperilaku sehat.
Dampak/implikasi perkembangan biologis dan perseptual anak dapat kita lihat pada aspek:
a. Penyelenggaraan pendidikan
Telah diketahui bahwa perkembangan biologis/fisik anak mengalami puncaknya pada usia SD, perkembangan fisiknya perlu dilatih agar mengalami perkembangan yang optimal. Keadaan tersebut menuntut anak melakukan gerak dan keaktifan oleh karena itu type penyelenggaraan pembelajaran diharapkan memiliki karakteristik yang mendukung diantaranya:
1) Program pembelajaran disusun secara fleksibel dan nyaman serta memahami bahwa setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
2) Dilakukan dengan cara-cara yang menarik, bervariatif, seperti praktek, permainan yang membuat anak semakin tertarik untuk belajar.
3) Pembelajaran menggunakan literasi yang banyak dan bervariasi agar kemampuan perseptual anak dan biologisnya terdukung
b. Penyelenggaraan pendidikan Olahraga
Program olahraga yang teratur sangat dibutuhkan bagi anak SD sehingga tidak cukup jika pembelajaran olahraga hanya dilakukan satu kali dalam seminggu. Jenis olahraga yang dipilih juga disesuaikan denga perkembangan peserta didik.
Ada dua hal yang perlu dijadikan dasar dalam penyelenggaraan program olahraga anak sekolah dasar. Pertama, pada usia SD sistem otot dan lemak anak mulai berkembang sehingga anak mulai menguasai gerakan-gerakan secara relatif sempurna. Namun pada masa kelas-kelas awal gerakan anak akan tampak masih kaku. Kedua, dunia anak adalah dunia gerak dan bermain. Meskipun intensitasnya sudah relatif berkurang dibanding dengan pada saat prasekolah, aktifitas gerak dan bermain tetap masih merupakan sesuatu diminati anak-anak SD. Dengan demikian anak diharapkan senang berolahraga melalui permainan yang dirancang sesuai dengan tahap perkembangan dan dunianya.
c. Pemeliharaan (bagi) kesehatan dan nutrisi anak
Kesehatan adalah faktor yang paling berpengaruh pada perkembangan fisik anak. Apabila seseorang anak sakit maka pertumbuhan fisiknya akan terganggu. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam program pendidikan kesehatan bagi anak SD adalah unsur keteladanan dari pihak pendididik untuk mengarahkan anak agar berperilaku sehat. Dan sebagai orang tua diharapkan memberi asupan makanan yang mengandung gizi secara seimbang. Jika anak kekurangan gizi maka perkembangan fisiknya akan terhambat seperti berupa lambatnya proses pertumbuhan fisik, akan mudah sakit.


 

Untuk mewujudkan upaya pemeliharaan kesehatan dan pemenuhan gizi anak tersebut, ada beberapa upaya yang dapat ditempuh oleh sekolah, diantaranya :
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara rutin, dan ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pihak Depkes.
2. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat melalui penerapan aturan dan disiplin yang jelas, tegas, dan bijaksana disertai dengan unsur keteladanan dari pihak staf sekolah, khususnya guru.
3. Melakukan pembinaan tentang kesehatan terhadap para pedagang makanan yang ada di sekitar sekolah.
4. Menjalin kerjasama dengan pihak orangtua untuk sama-sama membudayakan berperilaku hidup sehat.
Pertumbuhan fisik peserta didik pada usia sekolah menengah pada umumnya sangat cepat dan pesat. Pertumbuhan fisik umumnya lebih mengarah ke memanjang daripada melebar. Percepatan pertumbuhan fisik dapat dibantu dengan berbagai usaha antara lain :
1. Menjaga kesehatan badan
Kebiasaan hidup sehat, hidup bersih dan olahraga yang teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan badan. Jika badan sehat, maka pertumbuhan akan lancar.
2. Memberi makanan yang baik
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar dam sehat (tidak busuk), dan tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan yang dimakan oleh anak akan menentukan pula kecepatan pertumbuhan fisik.
Dalam penyelenggaraan pendidikan  modern menghendaki agar tempat duduk peserta didik dan meja dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, ruangan kelas yang bersih, terang dan cukup luas serta disiplin yang tidak kaku, melainkan fleksibel. Anak boleh bergerak kesana kemari selama suasana belajar dalam bimbingan guru.
Di samping itu perlu juga diperhatikan waktu istirahat yang cukup. Penting juga untuk menjaga supaya fisik tetap sehat adanya jam-jam olahraga bagi peserta didik di luar jam pelajaran. Misalnya : melalui kegiatan ekstrakurikuler kelompok olahraga, bela diri, dan sejenisnya.


KESIMPULAN DAN SARAN

3.1  KESIMPULAN
Perkembangan biologis adalah sebuah perkembangan revolusi manusia secara kedepan yang mencakup perubahan-perubahan dalam tubuh individu seperti pertumbuhan otak, otot sistem syaraf, struktur tulang, hormon, organ-organ indrawi dan sejenisnya.
2.2  Fase-fase Perkembangan.
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu.
2.3 Faktor-faktor perkembangan biologis anak
-    Hereditas
-    Lingkungan Perkembangan 

3.2  SARAN
Berdasarkan uraian yang telah di sampaikan, sebagai calon guru kita harus mengetahui fase-fase perkembangan anak dan faktor-faktor perkembangan biologis anak dan  guru dapat mengetahui metode yang efektif dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, L.N. Mansyur. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wardani, dkk. (1996). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wahab, H. Rochmat, dkk. (1999). Perkembangan Dan Belajar Peserta Didik. Jawa Tengah: Dikti.
Sobur, Alex. (2009). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

       
   




Tidak ada komentar:

Posting Komentar