Quotes

Selasa, 05 November 2013

Bentuk dan Jenis Karya Seni Rupa

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Berbagai karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyak macam ragamnya. Keragaman tersebut dapat terlihat dari bentuknya, warnanya, bahan bakunya, alat pembuatannya, fungsinya atau pemanfaatannya.Dari begitu banyak ragamnya tadi, para ahli membuat penggolongan atas jenisnya adalah pembedaan antara karakteristik karya yang satu dengan yang lainnya. Misalnya pada binatang, penggolongan dapat di dasarkan pada jenis kelamin, ada jantan ada betina, berdasarkan karakteristik anggota tubuhnya, warna kulitnya dan sebagainya. Demikian pula dalam hal karya seni rupa, kita dapat membedakan jenisnya berdasarkan fungsi maupun bentuknya.

B.    Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah bentuk-bentuk dari karya seni rupa ?
2.    Apa saja jenis-jenis karya seni rupa ?
3.    Sebutkan penggolongan karya seni rupa berdasarkan dimensinya !

C.   Tujuan
1. Agar seni rupa dapat selalu berkembang dan tidak mudah terlupakan oleh kalangan remaja.
2. Untuk mengangkat kesenian Indonesia ke ajang Go Internasional dan disegani oleh Negara lain.
3. Berusaha agar masyarakat Indonesia lebih kreatif, dan berkembang dalam pola fikir maupun SDMnya. 



BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk dan jenis karya seni rupa
Berbagai karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyaak macam ragamnya. Keragaman tersebut dapat di lihat dari bentuknya, warnanya, bahan bakunya, alat pembuatannya, fungsinya atau kegunaannya. Dari begitu banyak ragamnya , para ahli membuat penggolongan tentang jenis-jenis karya seni rupa.
Penggolongan atas jenisnya adalah pembedaan antara karakteristik karya yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan dimensinya karya seni rupa terbagi dua yaitu, karya dua dimensi dan karya tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai dua ukuran (panjang dan lebar) sedangkan karya seni rupa tiga dimensi mempunyai tiga ukuran (panjang, lebar, dan tebal) atau memiliki ruang.
Selain berdasarkan dimensinya karya seni rupa dapat juga di katagorikan berdasarkan Temanya. Tema dapat di katakan sebagai pokok pikiran atau persoalan yang mendasari kegiatan (kegiatan kesenian). Dalam penciptaan seni rupa misalnya, di kenal Tema “Perjuangan”, “Kemanusian”,  “Kesehatan” dll. Dari tema-tema itu dapat di uraikan menjadi judul-judul, misalnya “Ibu dan anak”, ”Pengemis”, ”Bunga mawar” dll. Adapun yang di maksud gaya dalam seni rupa adalah  model penampilan dalam suatu karya.

B. Penggolongan Seni rupa
Berdasarkan penggolongan kegunaan dan fungsinya, karya seni rupa di golongkan ke dalam karya seni murni(pure art, fine art) dan seni pakai (useful art/applied art). Seni Murni  (pure art,fine art) adalah karya seni yang di ciptakan semata-mata untuk di nikmati keindahan atau keunikannya saja, tanpa atau hamper tidak memiliki fungsi praktis. Adapun seni pakai (useful art/ upplied art) adalah karya seni rupa yang prinsip pembentukkannya mengikuti fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

C.  Jenis karya seni rupa
a. Seni lukis
Seni lukis adalah adalah salah satu induk dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah
sebuah pengembangan yang lebih utuh dari drawing.Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis, bidang, warna dan tekstur pada bidang dua dimensi. Kegiatan yang menyerupai seni lukis itu dapat juga di sebut sebagai seni lukis tradisional. Beberapa contoh karya seni lukis tradisional yaitu seni lukis kaca yang bersal dari Cirebon. Adapun seni lukis yang kita kenal saat ini yang di buat pada kanvas, dapat di sebut seni lukis modern.
b. Seni Patung
Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Bahan yang di gunakan dapat berupa bahan alami seperti kayu, batu, bahan logam, seperti besi dan prunggu atau sintetis seperti plastic resin dan fibre glass (serat kaca).
c. Seni grafis (cetak)
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang tergolong ke dalam bentuk dua dimensi.Berbeda dengan seni lukis yang umumnya merupakan karya-karya tunggal, kekhasan dari karya grafis adalah sifatnya yang di reproduksi atau di perbanyak. Pada awalnya seni grafis merupakan keterampilan untuk mencetak atau memperbanyak tulisan. Sesuai dengan prosesnya karya seni grafis terbagi menjadi empat jenis , yaitu :
1.    Cetak tinggi
Prisip cetak ini adalah bagian yang tertinta adalah bagian yang paling tinggi. Bagian ini bila di terakan atau di cetakan, tinta atau gambar akan berpindah ke atas permukaan kertas.
2.    Cetak dalam
Prinsip cetak dalam adalah hasil cetakan yang di peroleh dari celah garis bagian dalam dari palat klisenya bukan bagian tingginya seperti stempel atau cap teknik cetak ini merupakan kebalikan dari cetak tinggi.
3.    Cetak saring
Cetak saring di sebut juga seni grafis/cetak sablon. Sesuai dengan namanya prinsip cetak ini mencetak gambar melalui saringan yang di beri batasan-batasan tertentu.
4.    Cetak datar
Proses cetak datar atau planogafi adalah memanfaatkan perbedaan sifat minyak dan air serta acuan cetakan yang terbuat dari batu (litografi) atau seng. Tinta hanya terkumpul pada bagian cetakan yang sudah di gambari.
d. Seni kriya
Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (bhs Sanskerta) yang berarti ‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni”.
Seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka sebaiknya terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Utility atau aspek kegunaan
- Security yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-barang itu.
- Comfortable, yaitu enaknya digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Barang-barang terapan adalah barang yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
- Flexibility, yaitu keluwesan penggunaan. Barang-barang seni kriya adalah barang terap yaitu barang yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Barang terap dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya
2. Estetika atau syarat keindahan
Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai jika tidak enak dipandang maka pemakai barang itu tidak merasa puas. Keindahan dapat menambah rasa senang, nyaman dan puas bagi pemakainya.
Dorongan orang memakai, memiliki, dan menyenangi menjadi lebih tinggi jika barang itu diperindah dan berwujud estetik.
e. Seni bangunan ( Arsitektur )
Pasa dasarnya seni bangunan merupakan bagian dari seni rupa, tetapi karena kekhususan yang di milikinya seringkali seni bangunan di kelompokan sendiri dalam seni arsitektur. Berdasarkan bentuk dan fungsinya seni bangunan dapat di kategorikan sebagai seni pakai. Seni bangunan di  bagi menjadi dua yaitu karya seni bangunan modern dan karya seni bangunan klasik.



                                                                       
BAB III
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Pertanyaan :
1. Dian Fauziah (28) : Apakah desain di ajarkan di Sekolah Dasar dan bagaimana cara mengajarnya ?
2. Erlina Fitria ( 44 ) : Apa perbedaan dari seni murni dan seni pakai ?
3. Hari Septian ( 46 ) : Kekhususan apa yang ada pada seni bangunan, sehingga menjadi seni arsitektur ?
4. Winda Puspita Sari (15 ) : Hasil menggambar itu termasuk seni dua dimensi grafis atau lukisan ?
5. Iis Nur Khoirunnisa (39) : Wahana tiga dimensi pada arena bermain duffan apakah sama dengan seni tiga dimensi?
6. Dea Rahmawati ( 17 ) : Berikan contoh seni cetak dalam, cetak tinggi, cetak saring!
Jawaban  :
1. Seni Desain sebenarnya diajarkan di sekolah dasar dan cara penerapannya tata letak benda-benda yang ada di ruangan kelas dan sekolah .
2. Seni murni hanya bisa dinikmati oleh yang membuatnya saja (kepuasan pembuat) dan biasanya bernilai harga tinggi.
Sedangkan seni pakai hasilnya bisa dinikmati bukan bukan hanya oleh pembuatnya tetapi oleh banyak orang karena memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kursi, meja, lemari dll.
3. Karena antar daerah yang satu dengan daerah yang lainnya memiliki perbedaan ciri khas bangunan tersendiri dan ciri khas dari daerah tersebut termasuk dalam seni arsitektur . Hal ini lah yang membuat seni bangunan mempunyai kekhususan tersendiri.
4. Bisa dua duanya tergantung cara menggambarnya, karena dua duanya termasuk pada bidang dua dimensi.
5. Jika pada wahana permainan tiga dimensi, kita hanya bisa merasakannya apabila menggunakan kacamata khusus, misalnya ketika kita menonton wahana tiga dimensi tersebut dan menggunakan kacamata seolah-olah kita ikut serta dalam wahana tiga dimensi tersebut, sedangkan karya seni rupa tiga dimensi bisa kita rasakan, bisa kita raba, lihat dari berbagai sudut, misalnya karya seni rupa patung.
6. Contoh cetak tinggi adalah stempel. Contoh cetak dalam adalah pahatan kayu. Contoh cetak saring adalah sablon.


BAB IV
                                                         KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Berbagai karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyaak macam ragamnya. Keragaman tersebut dapat di lihat dari bentuknya, warnanya, bahan bakunya, alat pembuatannya, fungsinya atau kegunaannya.
Berdasarkan dimensinya karya seni rupa terbagi dua yaitu, karya dua dimensi dan karya tiga dimensi. Berdasarkan penggolongan kegunaan dan fungsinya, karya seni rupa di golongkan ke dalam karya seni murni(pure art, fine art) dan seni pakai (useful art/applied art).Jenis karya seni rupa adalah seni lukis, seni patung, seni grafis (cetak), seni kriya, seni bangunan (arsitek), desain.

B.    SARAN
Di Indonesia mempunyai berbagai macam budaya, contohnya seni rupa. Sebagai seorang pendidik kita diharuskan melestarikan macam-macam seni rupa tersebut, caranya dengan mengajarkannya kepada peserta didik agar peserta didik dapat melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia khususnya di bidang seni rupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar