Dari waktu ke waktu
kehidupan manusia terus
berubah. Berawal dari
dua sel dasar yaitu sel
telur dan sperma,
suatu organisme tumbuh
dan berkembang. Dua
sel tersebut kemudian membelah
diri dan berdiferensiasi untuk
menghasilkan tulang-tulang, syaraf, otot,
usus, otak, dan
bagian-bagian organ tubuh
lainnya. Setelah kurang
lebih sembilan bulan lamanya
dalam kandungan ibu,
organisme yang baru
tumbuh tersebut akhirnya menjadi bayi
manusia yang sempurna
dan siap lahir
ke dunia dengan perangkat
keterampilan hidup minimal
yaitu bernafas, menggerak-gerakkan tubuh,
menangis, dan menyusu.
Meskipun di saat
lahir hanya berbekal
seperangkat keterampilan minimal,
melalui interaksi dengan lingkungan (orang tua, saudara, orang dewasa
lain, dan objek-objek yang ada di sekitarnya) sang bayi terus lebih
menyempurnakan diri. Ia terus mengalami berbagai perubahan fisik
baik dalam hal ukuran maupun
proporsinya. Berat dan
tinggi badan bayi terus
bertambah, begitupun proporsi
antara organ-organ tubuhnya-kepala, badan,
kaki, tangan, dan organ-organ lainnya terus berubah menjadi lebih
seimbang. Seiring
dengan perubahan struktur
fisik, perilaku dan
keterampilan bayi juga
terus semakin beraneka. Dalam hal perilaku motorik,
misalnya mulai dari hanya bisa berbaring, kemudian mampu bergulir,
menelungkup, duduk, merangkak, berdiri, berjalan,dan akhirnya berlari.
Uraian
di atas mengilustrasikan adanya
proses perubahan yang
dialami oleh anak manusia
yang disebut dengan
perkembangan (development). Perkembangan
adalah pola perubahan individu
yang berawal pada masa konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat. Namun tidak
setiap perubahan yang
dialami organisme atau
individu itu merupakan perkembangan. Dengan belajar,
perilaku individu juga
bisa berubah. Begitupun karena
faktor peristiwa
atau pengaruh penggunaan
obat tertentu, individu
juga bisa berubah. Untuk itu perlu
ada suatu penjelasan
lebih rinci tentang
perubahan yang dimaksud
sebagai perkembangan.
Pertama,
perubahan dalam arti
perkembangan terutama berakar
pada unsur biologis. Pengalaman-pengalaman atau
aktivitas-aktivitas khusus anak
dapat menimbulkan perubahan pada
diri yang bersangkutan.
Misalnya, seorang anak
yang berlatih menari menjadi terampil
menari; anak yang
belajar matematika atau
berhitung menjadi mahir dalam
mengerjakan soal-soal hitungan. Perubahan-perubahan semacam itu
bukan merupakan perkembangan, melainkan lebih merupakan perubahan dalam
arti belajar, yakni perubahan yang lebih singkat dan merupakan
fungsi langsung dari pengalaman-pengalaman khusus yang
diupayakan. Perubahan dalam
arti perkembangan lebih
berkaitan dengan fungsi waktu dan
kematangan biologis sehingga terjadi dalam periode yang lebih lama dan bersifat
umum, tidak terkait dengan peristiwa atau pengalaman khusus tertentu.
Kedua, perkembangan dapat mencakup perubahan baik
dalam struktur maupun fungsi atau
perubahan fisik maupun
psikis. Perubahan dalam
struktur lajimnya merujuk
kepada perubahan fisik baik dalam hal ukuran maupun bentuknya (seperti
perubahan lengan, kaki,otot,
jaringan syaraf, atau
bagian-bagian tubuh lainnya),
sedangkan perubahan fungsi mengacu kepada perubahan dalam hal
aktivitas yang secara inheren terdapat dalam struktur fisik tersebut
(seperti kelenturan otot,
keterampilan bergerak, kemampuan
berfikir, reaksi-reaksi emosional,
dan perubahan-perubahan sejenis
lainnya). Dengan kata
lain, perubahan struktur mengacu
kepada perubahan wujud jasadnya, sedangkan perubahan fungsi mengacu kepada
perubahan aspek mental atau aktivitas yang ditimbulkan sehubungan dengan adanya
perubahan dalam jasad tersebut.
Ketiga,
perubahan dalam arti
perkembangan bersifat terpola,
teratur, terorganisasi, dan dapat
diprediksi. Ini berarti
bahwa secara normal,
perkembangan individu mengikuti pola-pola tertentu
yang sudah dapat
diketahui dan diperkirakan.
Misalnya, seorang anak akan
bisa duduk setelah
bisa menelungkup, akan
merangkak setelah duduk,
dan akan berjalan setelah merangkak.
Keempat, perkembangan dapat bersifat unik bagi
setiap individu. Santrock & Yussen (1992: 17)
menyatakan bahwa:
“each of
us develops in
certain ways like
all other individual, like some other
individuals, and like no other individuals”.
Masing-masing kita berkembang dalam cara-cara
tertentu seperti semua
individu yang lain,
seperti beberapa individu yang
lain dan seperti
tak ada individu
yang lain. Di samping adanya
kesamaan-kesamaan umum dalam pola-pola
perkembangan yang dialami
oleh setiap individu, terjadinya variasi individual dalam
perkembangan anak bisa terjadi pada setiap saat. Hal ini terjadi karena
perkembangan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan yang kompleks, melibatkan
berbagai unsur yang saling berpengaruh satu sama lain.
Kelima,
perubahan dalam arti
perkembangan terjadi secara
bertahap dalam jangka waktu
yang relative lama.
Maksudnya bahwa perubahan
dalam arti perkembangan
bukan merupakan perubahan yang
sifatnya sesaat, melainkan
terjadi dalam suatu
proses yang berlangsung secara
berkelanjutan dalam waktu yang relativ lama.
Keenam, perubahan dalam arti perkembangan dapat
berlangsung sepanjang hayat dari
mulai sejak masa
konsepsi hingga meninggal
dunia. Perkembangan tidak
hanya terbatas sampai dengan
masa remaja, melainkan
dapat berlanjut terus
hingga seseorang meninggal dunia. Ini
juga berarti bahwa
perubahan dalam arti
perkembangan tidak hanya
mencakup proses pertumbuhan, pematangan,
dan penyempurnaan, melainkan juga
mencakup proses penurunan dan
perusakan.
Dengan
penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa perkembangan dapat didefinisikan sebagai
pola perubahan organis
(individu) baik dalam
struktur maupun fungsi (fisik
maupun psikis) yang terjadi secara teratur dan terorganisasi serta berlangsung
sepanjang hayat.
Di
samping istilah perkembangan,
ada istilah lain
yang sering dipertukarkan penggunaannya, yaitu
istilah pertumbuhan. Istilah
pertumbuhan juga mengandung
arti sebagai pola perubahan
yang dialami oleh
individu. Dalam kenyataannya,
kedua proses perubahan ini
perkembangan dan pertumbuhan memang sulit dipisahkan satu sama lain. Namun
untuk kepentingan penjelasan dua istilah tersebut dapat dibedakan. Istilah pertumbuhan
dimaksudkan sebagai perubahan
dalam aspek jasmaniah
seperti berubahnya struktur tulang, tinggi dan berat badan, proporsi badan, semakin sempurnanya jaringan
syaraf, dan sejenisnya. Dengan kata lain, pengertian pertumbuhan itu lebih
bersifat kuantitatif dan terbatas pada pola perubahan fisik yang dialami
individu sebagai hasil dari proses pematangan. Dalam arti luas, istilah
pertumbuhan dapat mencakup perubahan secara psikis kalau
perubahan tersebut berupa
munculnya sesuatu fungsi
yang baru seperti munculnya kemampuan berpikir
simbolik, munculnya kemampuan berpikir abstrak.
Setiap organisme, baik manusia
maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya.
Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh
organisme tersebut, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak.
Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak
hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis.
Secara singkat perkembangan
(development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal
jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan
perkembangan a stage of development
(McLeod, 1989).
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), “perkembangan” adalah perihal
berkembang. Selanjutnya, kata “berkembang” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak,
serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan,
dan sebagainya. Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek
yang bersifat abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi
aspek yang bersifat konkret.
Dalam Dictionary of Psychology (1972) dan The Penguin of Psychology (1988), arti perkembangan pada prinsipnya
adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang
kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang
terdapat dalam organisme-organisme tersebut.
Selanjutnya, Dictionary of Psycology
di atas secara lebih luas merinci pengertian perkembangan manusia sebagai
berikut.
1. The progressive and continous
change in the organism from birth to death, perkembangan
itu merupakan perubahan yang progresif dan terus menerus dalam diri organisme
sejak lahir hingga mati.
2. Growth,
perkembangan itu berarti pertumbuhan.
3. Change in the shape and integration
of bodily parts into functional parts, perkembangan berarti
perubahan dalam bentuk dan penyatuan bagian-bagian yang bersifat jasmaniah ke
dalam bagian-bagian yang bersifat fungsional.
4.
Maturatioan
or the the appearance of fundamental pattern of unlearned behavior, perkembangan
itu adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingkah laku yang bukan
hasil belajar.
Kesimpulannya,
bahwa perkembangan sebagai rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju
ke arah yang lebih maju dan sempurna.
Pertumbuhan berarti perubahan
kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar, luas yang bersifat konkrit.
Perubahan seperti ini dimanifestasikan misalnya dalam peristiwa pembesaran atau
penambahan seperti: dari kecil menjadi besar, dari pendek menjadi panjang, dari
sempit menjadi luas, dan lain-lain perubahan material yang bersifat biologis.
Adapun perkembangan ialah proses
perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniah itu
sendiri. Dengan kata lain, penekanan arti penting perkembangan itu terletak
pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia
mengakhiri hayatnya. Sedangkan pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia
mencapai kematangan fisik (maturation)
C. Menurut buku upi press ada empat istilah yang berkaitan dengan konsep perkembangan
Berkaitan dengan
konsep perkembangan, ada empat istilah yang terkait dengan, yakni pertumbuhan (growth), kematangan (maturation), belajar (learning), dan latihan (exercise).Secara konseptual keempat
istilah ini memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaannnya adalah bahwa pada
keempat istilah tersebut terjadi perubahan (changes). Berat badan bayi yang pada waktu lahir 2,5 kg ternyata setelah satu tahun
menjadi 8 kg. Anak yang pada usia 4 tahun sulit memegang pensil dengan tepat
setelah otot halus jari tangannya matang pada usia 5 atau 6 tahun menjadi mampu
memegamg pensil untuk posisi menulis dengan tepat. Lalu anak ini dapat menjadi
menulis. Sebelum belajar
pitagoras anak tidak memahami rumus pitagoras.Tetapi setelah mengikuti
pembelajaran tentang rumus pitagoras anak dapat memahami rumus tersebut. Sebelum latihan penggunaan rumus
pitagoras anak sulit menggunakan rumus ini untuk mengukur suatu bidang segi
tiga.Tetapi setelah melakukan latihan penggunaan rumus pitagoras anak menjadi
terampil menggunakan rumus pitagoras untuk mengukur bidang segi tiga.Adanya
perubahan berat badan merupakan fakta pertumbuhan (growth), perubahan memegang
pensil dari kasar dan global kehalus merupakan fakta kematangan, perubahan
kemampuan memahami rumus pitagoras merupakan fakta dari belajar, dan perubahan
keterampilan mengunakan rumus pitagoras merupakan salah satu fakta perubahan
dari latihan.
Perbedaannya adalah perubahan
pada bidang pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, sedangkan pada kematangan,
belajar, dan latihan lebih bersifat kualitatif. Perubahan pada pertumbuhan dan kematangan lebih
bersifat alamiah sedangkan perubahan pada belajar dan latihan lebih bersifat
disengaja dan bertujuan. Tetapi baik proses pertumbuhan maupun kematangan dapat
dipercepat melalui pembelajaran dan latihan yang tepat, yakni pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat anak. Yang jelas pertumbuhan dan kematangan tidak boleh
dipaksakan.Artinya, pembelajaran atau latihan yang dikembangkan untuk
mempercepat terjadinya kematangan dan pertumbuhan perlu dirancang secara
alamiah dan tidak dirasakan anak sebagai paksaan.
D.
Ciri-ciri
umum perkembangan menurut Ahmad Sudrajat
1. Terjadinya
perubahan dalam aspek:
- Fisik;
seperti: berat dan tinggi badan
- Psikis;
seperti: berbicara dan berpikir.
2. Terjadinya
perubahan dalam proporsi:
-
Fisik; seperti: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan
fase perkembangannya.
-
Psikis; seperti: perubahan imajinasi dari fantasi ke
realistis
3. Lenyapnya
tanda-tanda lama:
-
Fisik; seperti: rambut-rambut halus dan gigi susu,
kelenjar thymus dan kelenjar pineal.
-
Psikis; seperti: lenyapnya masa mengoceh, perilaku
imfulsif.
4. Diperolehnya
tanda-tanda baru
- Fisik; seperti: perngantian gigi dan karakteristik sex
pada usia remaja, seperti kumis dan jakun pada laki-laki dan tumbuh payudara
dan menstruasi pada wanita, tumbuh uban pada masa tua.
- Psikis; seperti: berkembangnya rasa ingin tahu, terutama
yang berkaitan dengan sex, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan
agama.
Kesimpulan
Perubahan-perubahan
yang terjadi baik sebagai pertumbuhan, kematangan, belajar maupun latihan
itulah yang disebut perkembangan (development).Perubahan itu dapat terjadi pada
setiap periode perkembangan sepanjang organisme hidup.Oleh Karena itu perkembangan
dapat didefinisikan sebagai perubahan sepanjang waktu (changes over time) baik
sebagai pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun latihan.Dengan demikian
psikologi perkembangan dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
perubahan perilaku organisme sepanjang hayat.
Daftar Pustaka
Rakhmat,
Cece., dkk (2006). Psikologi Pendidikan.
Bandung: UPI PRESS
Syah, Muhibbin
(2010). Psikologi Pendidikan.
Bandung: Rosda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar