Quotes

Senin, 04 November 2013

Konsep Perkembangan Peserta Didik

A. Definisi Perkembangan Menurut Ernawulan Syaodih

   Dari waktu ke waktu  kehidupan  manusia  terus  berubah.  Berawal  dari  dua  sel  dasar yaitu  sel  telur  dan  sperma,  suatu  organisme  tumbuh  dan  berkembang.  Dua  sel  tersebut kemudian  membelah  diri  dan  berdiferensiasi  untuk  menghasilkan  tulang-tulang,  syaraf, otot,  usus,  otak,  dan  bagian-bagian  organ  tubuh  lainnya.  Setelah  kurang  lebih  sembilan bulan  lamanya  dalam  kandungan  ibu,  organisme  yang  baru  tumbuh  tersebut  akhirnya menjadi  bayi  manusia  yang  sempurna  dan  siap  lahir  ke  dunia  dengan  perangkat keterampilan  hidup  minimal  yaitu  bernafas,  menggerak-gerakkan  tubuh,  menangis,  dan menyusu. Meskipun  di  saat  lahir  hanya  berbekal  seperangkat  keterampilan  minimal,  melalui interaksi dengan lingkungan (orang tua, saudara, orang dewasa lain, dan objek-objek yang ada di sekitarnya) sang bayi terus lebih menyempurnakan diri. Ia terus mengalami berbagai perubahan  fisik  baik  dalam  hal  ukuran  maupun  proporsinya.  Berat  dan  tinggi  badan  bayi terus  bertambah,  begitupun  proporsi  antara  organ-organ  tubuhnya-kepala,  badan,  kaki, tangan, dan organ-organ lainnya terus berubah menjadi lebih seimbang. Seiring  dengan  perubahan  struktur  fisik,  perilaku  dan  keterampilan  bayi  juga  terus semakin beraneka. Dalam hal perilaku  motorik,  misalnya mulai dari hanya bisa berbaring, kemudian mampu bergulir, menelungkup, duduk, merangkak, berdiri, berjalan,dan akhirnya berlari.
Uraian  di  atas  mengilustrasikan  adanya  proses  perubahan  yang  dialami  oleh  anak manusia  yang  disebut  dengan  perkembangan  (development).  Perkembangan  adalah  pola perubahan individu yang berawal pada masa konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat. Namun  tidak  setiap  perubahan  yang  dialami  organisme  atau  individu  itu  merupakan perkembangan. Dengan  belajar,  perilaku  individu  juga  bisa  berubah.  Begitupun  karena faktor peristiwa  atau  pengaruh  penggunaan  obat  tertentu,  individu  juga  bisa  berubah. Untuk  itu perlu  ada  suatu  penjelasan  lebih  rinci  tentang  perubahan  yang  dimaksud  sebagai perkembangan.
      Pertama,  perubahan  dalam  arti  perkembangan  terutama  berakar  pada  unsur  biologis. Pengalaman-pengalaman  atau  aktivitas-aktivitas  khusus  anak  dapat  menimbulkan perubahan  pada  diri  yang  bersangkutan.  Misalnya,  seorang  anak  yang  berlatih  menari menjadi  terampil  menari;  anak  yang  belajar  matematika  atau  berhitung  menjadi  mahir dalam  mengerjakan  soal-soal  hitungan. Perubahan-perubahan semacam   itu  bukan merupakan perkembangan, melainkan lebih merupakan perubahan dalam arti belajar, yakni perubahan yang lebih singkat dan merupakan fungsi langsung dari pengalaman-pengalaman khusus  yang  diupayakan.  Perubahan  dalam  arti  perkembangan  lebih  berkaitan  dengan fungsi waktu dan kematangan biologis sehingga terjadi dalam periode yang lebih lama dan bersifat umum, tidak terkait dengan peristiwa atau pengalaman khusus tertentu.
     Kedua, perkembangan dapat mencakup perubahan baik dalam struktur maupun fungsi atau  perubahan  fisik  maupun  psikis.  Perubahan  dalam  struktur  lajimnya  merujuk  kepada perubahan fisik baik dalam hal ukuran maupun bentuknya (seperti perubahan lengan, kaki,otot,  jaringan  syaraf,  atau  bagian-bagian  tubuh  lainnya),  sedangkan  perubahan  fungsi mengacu kepada perubahan dalam hal aktivitas yang secara inheren terdapat dalam struktur fisik  tersebut  (seperti  kelenturan  otot,  keterampilan  bergerak,  kemampuan  berfikir,  reaksi-reaksi  emosional,  dan  perubahan-perubahan  sejenis  lainnya).  Dengan  kata  lain,  perubahan struktur mengacu kepada perubahan wujud jasadnya, sedangkan perubahan fungsi mengacu kepada perubahan aspek mental atau aktivitas yang ditimbulkan sehubungan dengan adanya perubahan dalam jasad tersebut.
        Ketiga,  perubahan  dalam  arti  perkembangan  bersifat  terpola,  teratur,  terorganisasi, dan  dapat  diprediksi.  Ini  berarti  bahwa  secara  normal,  perkembangan  individu  mengikuti pola-pola  tertentu  yang  sudah  dapat  diketahui  dan  diperkirakan.  Misalnya,  seorang  anak akan  bisa  duduk  setelah  bisa  menelungkup,  akan  merangkak  setelah  duduk,  dan  akan berjalan setelah merangkak. 
       Keempat, perkembangan dapat bersifat unik bagi setiap individu. Santrock & Yussen (1992:  17)  menyatakan  bahwa:
“each  of  us  develops  in  certain  ways  like  all  other individual, like some other individuals, and like no other individuals”. Masing-masing kita berkembang  dalam  cara-cara  tertentu  seperti  semua  individu  yang  lain,  seperti  beberapa individu  yang  lain  dan  seperti  tak  ada  individu  yang  lain.  Di  samping  adanya  kesamaan-kesamaan  umum dalam  pola-pola  perkembangan  yang  dialami  oleh  setiap  individu, terjadinya variasi individual dalam perkembangan anak bisa terjadi pada setiap saat. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan yang kompleks, melibatkan berbagai unsur yang saling berpengaruh satu sama lain.
         Kelima,  perubahan  dalam  arti  perkembangan  terjadi  secara  bertahap  dalam  jangka waktu  yang  relative  lama.  Maksudnya  bahwa  perubahan  dalam  arti  perkembangan  bukan merupakan  perubahan  yang  sifatnya  sesaat,  melainkan  terjadi  dalam  suatu  proses  yang berlangsung secara berkelanjutan dalam waktu yang relativ lama.
         Keenam, perubahan dalam arti perkembangan dapat berlangsung sepanjang hayat    dari mulai  sejak  masa  konsepsi  hingga  meninggal  dunia.  Perkembangan  tidak  hanya  terbatas sampai  dengan  masa  remaja,  melainkan  dapat  berlanjut  terus  hingga  seseorang  meninggal dunia.  Ini  juga  berarti  bahwa  perubahan  dalam  arti  perkembangan  tidak  hanya  mencakup proses  pertumbuhan,  pematangan,  dan penyempurnaan,  melainkan  juga  mencakup  proses penurunan dan perusakan.
Dengan  penjelasan  di  atas  dapat     disimpulkan bahwa  perkembangan dapat didefinisikan  sebagai  pola  perubahan organis (individu)  baik  dalam  struktur  maupun fungsi (fisik maupun psikis) yang terjadi secara teratur dan terorganisasi serta berlangsung sepanjang hayat.
         Di  samping  istilah  perkembangan,  ada  istilah lain yang sering dipertukarkan penggunaannya, yaitu  istilah  pertumbuhan.  Istilah  pertumbuhan  juga  mengandung  arti sebagai  pola  perubahan  yang  dialami  oleh  individu.  Dalam  kenyataannya,  kedua  proses perubahan ini perkembangan dan pertumbuhan memang sulit dipisahkan satu sama lain. Namun untuk kepentingan penjelasan dua istilah tersebut dapat dibedakan. Istilah  pertumbuhan  dimaksudkan  sebagai  perubahan  dalam  aspek  jasmaniah  seperti berubahnya struktur tulang, tinggi dan berat badan,  proporsi badan, semakin sempurnanya jaringan syaraf, dan sejenisnya. Dengan kata lain, pengertian pertumbuhan itu lebih bersifat kuantitatif dan terbatas pada pola perubahan fisik yang dialami individu sebagai hasil dari proses pematangan. Dalam arti luas, istilah pertumbuhan dapat mencakup perubahan secara psikis  kalau  perubahan  tersebut  berupa  munculnya  sesuatu  fungsi  yang  baru  seperti munculnya kemampuan berpikir simbolik, munculnya kemampuan berpikir abstrak.

B.  Definisi Perkembangan menurut Muhibbin Syah
    Setiap organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh organisme tersebut, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis.
     Secara singkat perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan a stage of development (McLeod, 1989).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), “perkembangan” adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata “berkembang” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang bersifat abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret.
       Dalam Dictionary of Psychology (1972) dan The Penguin of Psychology (1988), arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam organisme-organisme tersebut.
       Selanjutnya, Dictionary of Psycology di atas secara lebih luas merinci pengertian perkembangan manusia sebagai berikut.
1.      The progressive and continous change in the organism from birth to death, perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus menerus dalam diri organisme sejak lahir hingga mati.
2.      Growth, perkembangan itu berarti pertumbuhan.
3.      Change in the shape and integration of bodily parts into functional parts, perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan bagian-bagian yang bersifat jasmaniah ke dalam bagian-bagian yang bersifat fungsional.
4.      Maturatioan or the the appearance of fundamental pattern of unlearned behavior, perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar.
       Kesimpulannya, bahwa perkembangan sebagai rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna. 
       Pertumbuhan berarti perubahan kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar, luas yang bersifat konkrit. Perubahan seperti ini dimanifestasikan misalnya dalam peristiwa pembesaran atau penambahan seperti: dari kecil menjadi besar, dari pendek menjadi panjang, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain perubahan material yang bersifat biologis. 
      Adapun perkembangan ialah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniah itu sendiri. Dengan kata lain, penekanan arti penting perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya. Sedangkan pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik (maturation)


C.  Menurut buku upi press ada empat istilah yang berkaitan dengan konsep perkembangan
        Berkaitan dengan konsep perkembangan, ada empat istilah yang terkait dengan, yakni pertumbuhan (growth), kematangan (maturation), belajar (learning), dan latihan (exercise).Secara konseptual keempat istilah ini memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaannnya adalah bahwa pada keempat istilah tersebut terjadi perubahan (changes). Berat badan bayi yang pada waktu lahir 2,5 kg ternyata setelah satu tahun menjadi 8 kg. Anak yang pada usia 4 tahun sulit memegang pensil dengan tepat setelah otot halus jari tangannya matang pada usia 5 atau 6 tahun menjadi mampu memegamg pensil untuk posisi menulis dengan tepat. Lalu anak ini dapat menjadi menulis. Sebelum belajar pitagoras anak tidak memahami rumus pitagoras.Tetapi setelah mengikuti pembelajaran tentang rumus pitagoras anak dapat memahami rumus tersebut. Sebelum latihan penggunaan rumus pitagoras anak sulit menggunakan rumus ini untuk mengukur suatu bidang segi tiga.Tetapi setelah melakukan latihan penggunaan rumus pitagoras anak menjadi terampil menggunakan rumus pitagoras untuk mengukur bidang segi tiga.Adanya perubahan berat badan merupakan fakta pertumbuhan (growth), perubahan memegang pensil dari kasar dan global kehalus merupakan fakta kematangan, perubahan kemampuan memahami rumus pitagoras merupakan fakta dari belajar, dan perubahan keterampilan mengunakan rumus pitagoras merupakan salah satu fakta perubahan dari latihan.
Perbedaannya adalah perubahan pada bidang pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, sedangkan pada kematangan, belajar, dan latihan lebih bersifat kualitatif. Perubahan pada pertumbuhan dan kematangan lebih bersifat alamiah sedangkan perubahan pada belajar dan latihan lebih bersifat disengaja dan bertujuan. Tetapi baik proses pertumbuhan maupun kematangan dapat dipercepat melalui pembelajaran dan latihan yang tepat, yakni pembelajaran yang sesuai dengan tingkat anak. Yang jelas pertumbuhan dan kematangan tidak boleh dipaksakan.Artinya, pembelajaran atau latihan yang dikembangkan untuk mempercepat terjadinya kematangan dan pertumbuhan perlu dirancang secara alamiah dan tidak dirasakan anak sebagai paksaan.

D.     Ciri-ciri umum perkembangan menurut Ahmad Sudrajat
1.      Terjadinya perubahan dalam aspek:
-          Fisik; seperti: berat dan tinggi badan
-          Psikis; seperti: berbicara dan berpikir.
2.      Terjadinya perubahan dalam proporsi:
-          Fisik; seperti: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya.
-          Psikis; seperti: perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis
3.      Lenyapnya tanda-tanda lama:
-          Fisik; seperti: rambut-rambut halus dan gigi susu, kelenjar thymus dan kelenjar pineal.
-          Psikis; seperti: lenyapnya masa mengoceh, perilaku imfulsif.
4.      Diperolehnya tanda-tanda baru
-        Fisik; seperti: perngantian gigi dan karakteristik sex pada usia remaja, seperti kumis dan jakun  pada laki-laki dan tumbuh payudara dan menstruasi pada wanita, tumbuh uban pada masa tua.
-   Psikis; seperti: berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berkaitan dengan sex, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan agama.



Kesimpulan
Perubahan-perubahan yang terjadi baik sebagai pertumbuhan, kematangan, belajar maupun latihan itulah yang disebut perkembangan (development).Perubahan itu dapat terjadi pada setiap periode perkembangan sepanjang organisme hidup.Oleh Karena itu perkembangan dapat didefinisikan sebagai perubahan sepanjang waktu (changes over time) baik sebagai pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun latihan.Dengan demikian psikologi perkembangan dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perubahan perilaku organisme sepanjang hayat.


Daftar Pustaka
Rakhmat, Cece., dkk (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS
Syah, Muhibbin (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar