BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan dewasa yang sehat, dimanapun dan kapanpun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi pengangguran. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedangkan kata karir (carieer) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991). Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang daripada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas, maka berikut adalah rumusan masalah yang menjadi acuan penulis di dalam menyusun makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan karir?
2. Bagaimana perkembangan karir pada anak SD?
3. Bagaimana orientasi karir bagi anak usia SD?
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian karir.
2. Untuk mengetahui perkembangan karir pada anak SD.
3. Untuk mengetahui orientasi karir bagi anak usiaSD.
Pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan dewasa yang sehat, dimanapun dan kapanpun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi pengangguran. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedangkan kata karir (carieer) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991). Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang daripada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas, maka berikut adalah rumusan masalah yang menjadi acuan penulis di dalam menyusun makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan karir?
2. Bagaimana perkembangan karir pada anak SD?
3. Bagaimana orientasi karir bagi anak usia SD?
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian karir.
2. Untuk mengetahui perkembangan karir pada anak SD.
3. Untuk mengetahui orientasi karir bagi anak usiaSD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karir
Karir adalah perjalanan hidup individu yang bermakna melalui serangkaian sukses-sukses dalam hidup. Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemampuan kerjanya. Perkembangan karir harus dilakukan melalui penumbuhan kebutuhan karir tenaga kerja menciptakan kondisi dan kesempatan pengembangan karir serta melakukan penyesuaian antara keduanya melalui berbagai mutasi personal (Bambang Wahyudi, 161).
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari tanggung jawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang (Bambang Wahyudi, 162). Pandangan yang lebih luas daripada karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan perilaku yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang (Bernardin, 194). Desain karir mulai tampak sejak tahap pertumbuhan karir (grow stages), yang ditandai dengan adanya sikap keingintahuan anak terhadap jenis karir tertentu sampai tahap penurunan. Dengan adanya dorongan keingintahuan anak mulai mengeksplorasi karir yang menarik baginya. Pada akhir masa pertumbuhan karir, keingintahuan dan eksplorasi yang anak lakukan ditunjang dengan berkembangnya kapasitas-kapasitas dasar individu.
Sesuatu disebut karir jika mengimplikasikan adanya :
1. Pendidikan yang diwujudkan dengan keahlian tertentu
2. Keberhasilan
3. Dedikasi atau komitmen
4. Kebermaknaan personal dan financial
Karir terentang sejak sebelum bekerja, pada saat bekerja, dan masa-masa mengakhiri pekerjaan.
B. Perkembangan Karir Anak SD
1. Perkembangan karir anak usia SD menurut Ginzberg
Teori perkembangan karir Ginzberg pertama kali dikembangkan pada tahun 1951 kemudian teori ini di revisi pada tahun 1970 yang hasilnya sebagai berikut. Pertama, proses pilihan karir berlangsung terus sepanjang kehidupan. Kedua, adanya pembatasan pilihan karir pada irreversibilitas tidak mesti berarti bahwa pilihan itu bersifat menentukan. Ketiga, kompromi bukan hanya sekali saja, tetapi bisa jadi terjadi seumur hidup dalam rangka optimasi karir.
Menurut Ginzberg (Yost & Corbishley, 1987 : 6) proses pemilihan karir mencakup tiga tahapan perkembangan, yaitu tahap fantasi, tentatif, dan realistik. Tahap fantasi terjadi sejak awal kehidupan sampai sekitar usia 11 tahunan. Tahap ini ditandai oleh minat karir yang tidak realistis. Pilihan karir lebih didasarkan hanya kepada kesan atau hayalan belaka. Misalnya, anak umur lima tahun ingin menjadi dokter karena umumnya dokter bermobil dan berpenghasilan banyak dari praktek swastanya. Anak seolah percaya bahwa dia bisa jadi apa saja dan ini berdasarkan kesan yang diperolehnya dari orang disekitarnya atau lingkungan kerja tertentu.
Tahap tentatif umumnya terjadi pada usia 11-18 tahunan. Pada masa ini individu akan
Karir adalah perjalanan hidup individu yang bermakna melalui serangkaian sukses-sukses dalam hidup. Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemampuan kerjanya. Perkembangan karir harus dilakukan melalui penumbuhan kebutuhan karir tenaga kerja menciptakan kondisi dan kesempatan pengembangan karir serta melakukan penyesuaian antara keduanya melalui berbagai mutasi personal (Bambang Wahyudi, 161).
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari tanggung jawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang (Bambang Wahyudi, 162). Pandangan yang lebih luas daripada karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan perilaku yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang (Bernardin, 194). Desain karir mulai tampak sejak tahap pertumbuhan karir (grow stages), yang ditandai dengan adanya sikap keingintahuan anak terhadap jenis karir tertentu sampai tahap penurunan. Dengan adanya dorongan keingintahuan anak mulai mengeksplorasi karir yang menarik baginya. Pada akhir masa pertumbuhan karir, keingintahuan dan eksplorasi yang anak lakukan ditunjang dengan berkembangnya kapasitas-kapasitas dasar individu.
Sesuatu disebut karir jika mengimplikasikan adanya :
1. Pendidikan yang diwujudkan dengan keahlian tertentu
2. Keberhasilan
3. Dedikasi atau komitmen
4. Kebermaknaan personal dan financial
Karir terentang sejak sebelum bekerja, pada saat bekerja, dan masa-masa mengakhiri pekerjaan.
B. Perkembangan Karir Anak SD
1. Perkembangan karir anak usia SD menurut Ginzberg
Teori perkembangan karir Ginzberg pertama kali dikembangkan pada tahun 1951 kemudian teori ini di revisi pada tahun 1970 yang hasilnya sebagai berikut. Pertama, proses pilihan karir berlangsung terus sepanjang kehidupan. Kedua, adanya pembatasan pilihan karir pada irreversibilitas tidak mesti berarti bahwa pilihan itu bersifat menentukan. Ketiga, kompromi bukan hanya sekali saja, tetapi bisa jadi terjadi seumur hidup dalam rangka optimasi karir.
Menurut Ginzberg (Yost & Corbishley, 1987 : 6) proses pemilihan karir mencakup tiga tahapan perkembangan, yaitu tahap fantasi, tentatif, dan realistik. Tahap fantasi terjadi sejak awal kehidupan sampai sekitar usia 11 tahunan. Tahap ini ditandai oleh minat karir yang tidak realistis. Pilihan karir lebih didasarkan hanya kepada kesan atau hayalan belaka. Misalnya, anak umur lima tahun ingin menjadi dokter karena umumnya dokter bermobil dan berpenghasilan banyak dari praktek swastanya. Anak seolah percaya bahwa dia bisa jadi apa saja dan ini berdasarkan kesan yang diperolehnya dari orang disekitarnya atau lingkungan kerja tertentu.
Tahap tentatif umumnya terjadi pada usia 11-18 tahunan. Pada masa ini individu akan